Skip to main content

Bertemu Bidadari Sebentar...

FATIMAH QONITAH MINAL NOOR _____

Yah, nama yang sangat bagus untuk seorang adik perempuanku yang terlahir tepat 13 Februari 2013 .. Kelahirannya sangat dinantikan dalam keluargaku terutama ibuku :) . Ia terlahir dengan sempurna, ia adikku yang paling kecil terpaut 8 tahun dengan adikku yag laki-laki..



Lucuuuuu ! Itu yang terbesit duluan saat aku melihat foto kelahiran adikku yang dikirim beberapa jam setelah kelahirannya oleh adikku, Rafid :) Memang saat itu aku tak ada bersamanya karena aku sedang kuliah. Dan akupun tak bisa pulang saat itu karena tugasku masih belum selesai, aku putuskan pulang hari Jumat. Tak tahan rasa hati ini ingin segera melihatnya, entah perasaan apa yang melumuri ku saat itu, yang jelas aku senaaaang banget. Ini yang aku nantikan !

Jumat tiba, semakin tak sabar hati ini. Bada Jumat aku pun cus pulang ke Balikpapan. Ya Allah bahagia banget saat itu. Saat tiba di Balikpapan aku langsung on the way ke RS. Bersalin karena kebetulan ibu dan adikku masih disana. Adikku masih dalam perawatan karena ada sedikit masalah saat kelahirannya. Aku langsung mendatangi ibuku di ruangannya dan menciumnya. Tapi saat itu adikku tak bersamanya. Adikku berada di ruang anak. Akupun menjenguknya kesana, ternyata tidak diperbolehkan. Adikku saat itu sedang di inkubator. Hmm.. apa boleh buat.. Setidaknya aku melihatnya dari kejauhan.

Tepat 3 hari sudah di RS, ibuku dan adikku diizinkan pulang. Betapa senangnya kami ini kehadiran sosok baru dalam keluarga. Keluarga ku pun silih berganti mengunjungi rumahku. Kami semua bahagia !
Tak henti mengucap alhmdulillah, subhanallah, masyaallah :') 
Berat hati ini kembali ke rutinitas kuliah, hanya beberapa hari aku bersamanya. Tapi tak apa, aku pasti akan kembali lagi kok dik ! bisikku padanya setiap kali aku pulang ke Balikpapan dan kemudian kembali lagi ke Samarinda.

Beberapa bulan kelahirannya..

2 minggu sekali aku pulang ke Balikpapan menengoknya.. Sempat beberapa waktu ia dikabarkan masuk RS karena sakit. Maklum saja, adikku memiliki penyakit bawaan lahir, jadi tiap kala ia harus cek lab ke RS :'). Tapi, kami yakin akan kesembuhannya. Saat itu aku tak bisa pulang ke Balikpapan karena kata ibuku ia baik-baik saja. Aku hanya bisa berdoa untuk kesembuhannya. Hanya beberapa hari ia di rawat dan kemudian diizinkan pulang.
Ia terlihat kecil sekali.. badannya menyusut :( astgfirullah,.


 



Tak tahu harus berbuat apa dengan kondisi adikku ini selain berusaha dan berdoa, terutama ibuku. Beliau tak henti melakukan yang terbaik untuk adikku ini. Konsultasi dokter dan segala hal sudah dilakukan namun kembali lagi kepada Sang Pemilik :)

Adikku.. kamu pasti sembuh :*

Aku dan adik-adikku yang lain selalu mengajaknya bercanda, menemani, bahkan mengganggunya hingga ia nangis hehehe. Tapi itulah yang dinantikan. 

Qonitaaa.. Qonita... begitulah aku memanggilnya saat aku pulang ke rumah. Mencoba untuk menggendongnya sambil mengajaknya bermain :)
Ia yang menemani ibuku tiap hari saat semua kembali pada rutinitas terkecuali weekend. 

4bulan kelahirannya ,,



Ia dikabarkan masuk RS lagi, dengan hal yang sama seperti ia di rawat sebelumnya. Ia mengalami kekurangan darah. Sehingga perlu di transfusi. Ayahku yang memiliki kesamaan golongan darah dengannya kemudian mentranfusikan darahnya kepada adikku.
Saat itu aku langsung pulang ke Balikpapan, tepat sehari setelah ujian akhir semester 4. Kebetulan itu akan liburan panjang terkait idul fitri dan liburan setelah ujian :)
Bersama teman-teman kosku, aku mengendarai motor ke Balikpapan. Aku pun langsung "jujuk" ke Rumah Sakit menjenguk adikku.
Yah, kondisinya seperti itu.. Ia masih tetap seperti sebelumnya :(

 




Segala cara dan usaha dilakukan oleh kedua orangtuaku demi kesembuhan adikku, Qonitah :). Aku dan adikku yang lain juga turut mendoakan kesembuhannya. Hanya kehendakNya yang mampu merubah semuanya :)
Ia dirawat kurang lebih 5 hari, tak sampai hati melihatnya di usia sekecil ini harus mendapati perawatan Rumah Sakit :(. Tapi, usaha apa lagi selain ini.

Kami tetap mengajaknya bermain, bercanda, bersenda gurau.. Yah begitulah selalu kami saat bersamanya. Ia memang pemberian Allah yang terindah :)













Butuh proses semuanya, namun itu pasti terwujud. Aku dan keluargaku selalu berusaha mengembalikan kondisi adikku lagi pasca sakitnya 2x masuk RS. Rasa tidak tega melihatnya, adikku harus merasakan sakit sejak dini. Tapi manusia biasa apa ? semua itu kehendakNya. Allah menguji kesabaran kami, namun Allah memberikan kebahagiaan ini semua.

Perlahan adikku mulai kembali sehat, ia mulai tertawa, mulai berisi badannya, yaaah ia bisa berkomunikasi dgn kami. Kami sangat senang, apalgi ibuku yang selalu mengamati perkembangannya :'). Keluargaku, mbah dan kakekku juga ikut senang. Tiap hari silih berganti mbah dan kakekku mengunjungi rumahku cuma untuk melihat adikku :')


  













Haloo tante.. om.. kakak.. Qonita lagi action sama mamah nih :D .. Alhmdulillah udah gendut lohh Qonita... *nyapaQonitaseakan

Terlihat jelas, raut wajah yang lelah dan sendu dalam wajah ibuku itu tidak sebanding dengan kebahagiaan saat ia dapati anaknya mulai tumbuh kembang :'). Melihat adikku ini seperti melihatku waktu kecil, dan aku semakin tahu bagaimana ibuku dulu.. Thanks a lot mom ! muahh


Hmm..
Alhmdulillah 2 Lebaran di lewati adikku dan keluargaku bersama..

Allah Maha Pencipta, Allah Maha Pemiliki SegalaNya ..
Kitapun akan kembali PadaNya ..

Tepat hari ke-2 lebaran idul adha, 

Bada Maghrib, adikku dibawa ke RS karena mengalami gangguan pencernaan. Hingga ia dirujuk ke RSKD untuk ditindak lanjuti.. Menurut cerita ayahku, adikku sudah tak ada respon sejak kamis dini hari, pandangan matanya kosong. Saat subuh menjelang, ayah dan ibuku langsung memanggil perawat setempat untuk kemudian dibawa ke ruang tindakan.

Qonitaa,, ini ibu.. ibu sama ayah disini..
Qonita, ibu sayang qonita..
Kalau Qonita dengar kasi ibu respon, Nak..
Qonitaaa.. 

bisik ibu di telinga adikku, saat adikku dibawa ke ruang tindakan. Sesaat kemudian, adikku meneteskan air mata dan memberikan respon. Saat itu juga ia dibawa ke ruang NICU untuk lebih ditindak lanjuti.

Namun, siapa sangka..
Adikku justru tak bisa apa-apa saat masuk di ruang NICU :(. Sesaat dokter pun mengambil peralatannya berusaha menolong adikku.

Tepat jam 10.15 pagi..

Innalillahiwainnailaihirojiun.. 

Adikku telah tiada ,,,




Aku yang tak tahu kalau adikku masuk RS sebelumnya pun mendapati kabar ia telah tiada, saat itu juga aku berangkat ke Balikpapan..
Entah perasaan apa yang ada saat itu selain tangis dan dzikir dalam perjalanan..
Ini semua seperti mimpi..

HAI ! TAMPAR AKU ! AKU HARAP INI MIMPI !!!
teriakku dalam hati

Saat ku tiba di rumah, ku dapati rumahku penuh dengan keluarga, kerabat, dan tetangga..
Cepat ku berlari masuk ke dalam rumah, semua yang 

aaaaaaaaaaaaakkkk!!!!!!!!!!!!
QONITA KU !!!!!!! ----nangis-----

ikhlaskan yah adikmu ini ...
ikhlaskan..  ---kata ayah padaku---

Ya ALLAH , secepat itu kah ??? 
Ku dapati adikku telah terbujur kaku dan dingin sedang dipakaikan kain kafan :(







Innalillahiwainnailaihirojiun sekali lagi ku ucapkan...

Aku, adikku, ayahku, ibuku, kami menciumnya untuk terakhir kalinya..

sampai ketemu di surga cantikk ! *bisikku


8 bulan 3 hari, Qonita bersama kami..
mengisi hari-hari keluarga kami..
menemani ibuku setiap waktu..
tahap demi tahap ia tumbuh dan berkembang..
saat semua sedang bahagia..
ia pun dipanggil..
dipanggil SANG PEMILIK..
Pemilik segalanya..
ia tak kan kembali lagi..
namun akan kembali bertemu di surgaNya,, aminn..






Alfatihah...

Comments

Popular posts from this blog

Pendidikan Dilema..

Hm,, bicara soal pendidikan ? untuk kesekian kalinya pendidikan menjadi tajuk pembahasan yag intinya masih perlu perhatian dari pemerintah . Karena masih banyaknya masyarakat yag belum mendapatkannya . Terutama masyarakat2 yag ekonomi ke bawah , sebab semakin tahun pendidikan semakin mahal , dengan biaya hidup yag semakin tinggi. Membuat mereka2 yah bisa dibilang ‘wong cilik’ susah buat menurutinya. Seperti kita lihat banyak anak2 yag seharusnya berada dibangku sekolah harus mencari uang dengan berbagai cara mereka , mulai mengamen , meminta2 , jual Koran , dsb.  Banyak factor yag membuat mereka seperti itu , banyak pula dampak yag dtimbulkannya . Dampak salah satunya, mereka2 yag bisa dibilang ‘sudah tahu uang’  semakin membuat keinginan untuk sekolahpun menjauh bahkan merekapun bisa bertindak kriminalitas seperti mencopet , mencuri, dsb . Yah sedikit yag bisa dbilang bertujuan untuk membantu orangtua . Dengan berbagai realita seperti ini sudah sepatutnya pemerintah turun tanga